Senin, 20 Februari 2023

PERTEMUAN 19 MENULIS BUKU AJAR

 

Judul

:

Cara Jitu Menulis Buku Ajar

Resum ke-

:

19

Gelombang

:

28

Hari, Tanggal

:

Senin, 20 Februari 2023

Tema

:

Menulis Buku Ajar

Narasumber

:

Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd.

Moderator

:

Mutmainah, M.Pd.

Malam ini adalah pertemuan ke-19 kelas belajar menulis nusantara gelombang 28. Narasumber kali ini adalah Ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. Beliau adalah Ilmuwan - Konselor, Dosen, Penulis, Asesor BAN PAUD dan PNF. Berbagai capaian prestasi telah diraihnya terkait dengan penulisan, mendapatkan penghargaan perpusnas sebagai penulis buku terbaik 1 tahun 2021 dalam tema Pendidikan Jarak Jauh, dan banyak hasil karya buku solo maupun antologi. Secara detail, silakan kunjungi profil beliau pada tautan ini.
Adapun topik pelatihan malam ini adalah "Menulis Buku Ajar" dengan rincian materi sebagai berikut:
1. Bahan Ajar VS Buku Ajar
2. Pentingnya Bahan Ajar dalam Pembelajaran
3. Buku Ajar dan Buku Hasil Penelitian
4. Cara Penulisan Buku Ajar
5. Prinsip-prinsip Pemilihan Materi Buku Ajar

SYARAT AWAL MENULIS BUKU AJAR
Syarat awal menulis buku ajar adalah menguasai ilmu pengetahuan sesuai bidangnya, mempunyai kemampuan berbahasa yang memadai, dan memiliki komitmen yang tinggi sebagai guru/dosen.

BAHAN AJAR VS BUKU AJAR
Bahan ajar merupakan bahan atau materi pembelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru/dosen dan peserta didik/mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran.(Kosasih, 2021).
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan berupa seperangkat materi yang disusun secara sistematis untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan memungkinkan peserta didik nyaman untuk belajar.
Bentuk Bahan Ajar:
Bahan Ajar Cetak: Buku Teks, Buku Referensi, dan Monograf 
Bahan Ajar Mandiri: Modul, BAJJ  
Panduan: Petunjuk, Pedoman, 
Atlas = Peta 
Diagram = Poster   
Brosur = Leaflet = Manual      
Bahan Ajar non-Cetak 
Internet = Web Based Courses = e-learning • CAI = Pembelajaran 
Berbantuan Komputer • Slide • Video / TV • Audio / Radio

Buku ajar adalah buku ilmiah yang berupa uraian materi pembelajaran yang disusun secara logis dan sistematis dengan bahasa yang lugas, digunakan dalam pembelajaran (Pannen & Purwanto, 2001)
Buku ajar adalah kumpulan bahan ajar yang disatukan menjadi sebuah buku. Buku ajar bisa dibuat sendiri, bisa bersama sama, bisa membahas satu mata pelajaran atau berbagai mata pelajaran.
Buku ajar adalah buku yang disusun oleh para pakar/ahli dalam bidang masing-masing, dilengkapi dengan tujuan instruksional, dan dapat menunjang proses pembelajaran di sekolah maupun di perguruan tinggi.

MENGAPA BUKU AJAR PENTING DALAM PEMBELAJARAN
Berikut ini diantara alasan mengapa buku ajar sangat penting dalam kegiatan pembelajaran.
1. Buku ajar dapat dijadikan sebagai media yang memudahkan para pendidik menyampaikan dan mengembangkan materi di dalam kelas.
2. Guru/dosen memiliki waktu yang terbatas untuk mengembangkan materi baru, sebab profesinya sebagai pengajar tidak hanya menuntut mereka untuk bekerja di dalam kelas.
3. Terdapat tekanan eksternal yang menekan kebanyakan guru/dosen, oleh sebab itu perlu mempermudah pekerjaan dengan menyediakan buku ajar.
4. Peserta didik dapat tetap belajar walaupun tidak ada guru/dosen.
5. Peserta didik dapat belajar kapan dan dimana saja, tidak selalu bergantung kepada guru/dosen sebagai satu-satunya sumber informasi.
6. Peserta didik dapat belajar dengan kecepatan sesuai dengan potensi masing-masing.

KEUNTUNGAN BUKU AJAR BAGI GURU DAN DOSEN
Menulis buku ajar membawa keuntungan bagi penulis (guru/dosen), diantaranya: promosi dan kenaikan pangkat, mendapatkan insentif, finansial-royalty, eksistensi diri, media ekspresi, branding personal dan institusi, dan penguatan keilmuan.

CAPAIAN PEMBELEJARAN
Capaian Pembelajaran merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan. Capaian Pembelajaran mencakup sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.

JENIS-JENIS BUKU AJAR
Buku ajar memiliki beberapa jenis, ditentukan sesuai dengan bahan maupun materi yang di tulis, berikut beberapa jenis buku ajar.
1. Buku Ajar, yaitu buku pegangan yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait , memenuhi kaidah pembelajaran, serta diterbitkan secara resmi dan disebarluaskan.
2. Buku Modul, buku berbentuk modul-modul terpisah sesuai dengan pokok bahasan, disusun berdasarkan rencana pembelajaran, digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
3. Diktat, adalah buku yang ditulis atau disusun oleh pengajar sesuai kaidah penulisan ilmiah dan disebarluaskan kepada peserta didik.
4. Petunjuk Praktikum, adalah buku pedoman pelaksanaan praktikum yang memuat tata cara, persiapan, pelaksanaan, analisis data pelaporan, ditulis oleh guru/dosen atau tim sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan ilmiah.
5. Naskah Tutorial, adalah bahan rujukan untuk kegiatan tutorial suatu mata kuliah/mata pelajaran yang didusun oleh guru/dosen atau tim pelaksana tutorial dan ditulis sesuai kaidah tulisan ilmiah.

BUKU HASIL PENELITIAN/PEMIKIRAN
1. Buku Referensi
Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang substansi pembahasannya pada satu bidang ilmu, ditulis mengikuti kaidah ilmiah dan disebarluaskan secara resmi.
2. Monograf
Hasil penelitian atau hasil pemikiran yang dipublikasikan dalam bentuk buku yang membahas hanya pada satu hal saja dalam suatu bidang ilmu.

BUKU AJAR VS BUKU TEKS
Buku Ajar pada umumnya: 
1. Ditulis dan dirancang untuk digunakan siswa/mhs.
2. Menjelaskan tujuan pembelajaran. 
3. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.
4. Strukturnya berdasarkan kompetensi yang akan dicapai.
5. Ada pemberian kesempatan latihan bagi mahasiswa.
6. Selalu memberikan rangkuman. 
7. Kepadatan berdasarkan kebutuhan mahasiswa
8. Dikemas untuk digunakan dalam pembelajaran.
9. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa.
10.Mencantumkan petunjuk penggunaan buku ajar.
Buku Teks pada umumnya:
1. Ditulis terutama untuk digunakan dosen atau pembaca umum, dipasarkan secara luas.
2. Tidak selalu menjelaskan tujuan pembelajaran. 
3. Disusun secara linier. 
4. Strukturnya berdasarkan logika bidang ilmu (content).
5. Belum tentu memberikan latihan bagi mahasiswa.
6. Belum tentu ada rangkuman.
7. Materi buku teks sangat   
8. Dikemas untuk dijual secara umum.
9.Tidak ada mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari pemakai. 
10.Tidak memberikan petunjuk cara mempelajarinya.

CARA PENYUSUNAN BUKU AJAR
Tiga Cara Penulisan Buku Ajar
1. Penataan Informasi (compilation text)
Guru/Dosen melakukan kompilasi bahan dari berbagai sumber yang telah beredar di pasaran berdasarkan RPS yang telah disusun.
2. Pengemasan Kembali (information repackaging)
Guru/Dosen melakukan pengemasan kembali dari sumber-sumber yang telah ada disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi yang ingin dicapai dalam RPS.
3. Menulis Sendiri (starting from scratch)
Guru/Dosen menulis sendiri berdasarkan kepakarannya berdasarkan RPS mata kuliah atau mata pelajaran yang diampu.

PROSEDUR KOMPILASI
1. Kumpulkan seluruh buku, artikel jurnal ilmiah, dan sumber acuan lain yang digunakan dalam mata pelajaran seperti yang tercantum dalam daftar pustaka di RPS.
2. Tentukan bagian-bagian buku, artikel jurnal ilmiah, dan bagian dari sumber acuan lain yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS.
3. Fotokopi seluruh bagian dari sumber yang digunakan per Bahan Kajian sesuai dengan RPS.
4. Pilahlah hasil fotocopy tersebut berdasarkan urutan Bahan Kajian yang sesuai dengan RPS.
5. Buatlah/tulislah halaman penyekat bahan untuk setiap Bahan Kajian/BAB.
6. Bahan-bahan yang sudah dilengkapi dengan halaman penyekat untuk setiap Bahan Kajian kemudian dijilid rapi (selanjutnya dicopy untuk dibagi kepada mahasiswa).
7. Buatlah/tulislah pedoman guru/dosen dan pedoman siswa/mahasiswa untuk mendampingi bahan yang sudah dikompilasi tersebut.

PROSEDUR PENGEMASAN KEMBALI INFORMASI
Informasi yang sudah ada di pasaran dikumpulkan berdasarkan kebutuhan (RPS + RTM), kemudian disusun kembali/ditulis ulang dengan gaya bahasa dan strategi yang sesuai untuk menjadi buku ajar (digubah), kemudian ditambahkan:
  • kemampuan/kompetensi yang akan dicapai,
  • petunjuk belajar bagi mahasiswa,
  • latihan,
  • ringkasan,
  • umpan balik, dan 
  • evaluasi formatif.
PERTIMBANGAN PENULISAN BUKU AJAR OLEH GURU/DOSEN
  • Guru merupakan pakar dalam bidangnya (menguasai bidang ilmu). 
  • Guru mempunyai kemampuan menulis. 
  • Guru memahami kebutuhan mahasiswa dalam bidang ilmu yang dibinanya. 
  • Guru memiliki kemampuan mendesain pembelajaran
PRINSIP-PRINSIP PEMILIHAN MATERI BUKU AJAR
1. Prinsip Relevansi
Materi pembelajaran hendaknya berhubungan dan memberikan kontribusi untuk upaya mencapai capaian pembelajaran. Misalnya, jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta.
2. Prinsip Konsistensi/Keajegan
Materi pembelajaran harus konsisten dengan kemampuan akhir yang ingin dicapai, baik dari segi jumlah materi maupun dari taksonominya. Jika kemampuan akhir yang harus dikuasai peserta didik empat macam, maka materi buku ajar yang harus dikembangkan juga harus meliputi empat macam.
3. Prinsip Kecukupan
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kemampuan akhir yang diharapkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai copaian pembelajaran. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

SISTIMATIKA BUKU AJAR
PENDAHULUAN, meliputi:
  • Prakata
  • Petunjuk Penggunaan Buku Ajar
  • Identitas Mata Pelajaran/Mata Kuliah
  • Deskripsi Singkat Isi Buku Ajar
  • Kegunaan Bagi Peserta Didik/mahasiswa
  • Capaian Pembelajaran
PENYAJIAN, meliputi:
  • Uraian atau penjelasan materi (sesuai dengan jenis materi) dan diikuti dengan contoh-contoh.
  • Ilustrasi yang sesuai dengan uraian materi.
  • Tugas dan Latihan yang dilakukan peserta didik/mahasiswa setelah membaca uraian materi.
  • Rangkuman/ringkasan dari konsep atau prinsip yang dibahas.
PENUTUP, terdiri dari:
  • Penilaian, konsisten dengan rumusan indikator dan kemampuan akhir.
  • Umpan balik, untuk dapat menilai sendiri hasil belajarnya (kunci jawaban tes).
  • Tindak lanjut.
DAFTAR PUSTAKA
SENARAI, berupa daftar istilah teknis yang dianggap penting dan perlu dijelaskan. DAFTAR INDEX (jika diperlukan).

Demikianlah resume tentang "Menulis Buku Ajar" yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga dapat memotivasi dan menginspirasi khususnya diri saya dan pembaca pada umumnya untuk dapat menulis buku ajar yang baik.

Referensi:
  1. Materi KBMN Gelombang ke-28 pertemuan ke-19, narasumber ibu Dr. Mudafiatun Isriyah, M.Pd. Senin, 20 Februari 2023 pukul 19.00 s/d 21.00 WIB. https://www.kompasiana.com/mudaisriyah
  2. Kosasih, E. (2021). Pengembangan bahan ajar. Bumi Aksara.
  3. Pannen, P. (2001). Purwanto. Penulisan Bahan Ajar. PAU PPAI (Writing Teaching Materials. Pau Ppa. Ditjen Dikti. Depdiknas Jakarta.














Jumat, 17 Februari 2023

PERTEMUAN 18 : DIKSI DAN RETORIKA

 

DIKSI DAN RETORIKA MENULIS

 

Judul

:

Diksi dan Retorika Menulis 

Resum ke-

:

18

Gelombang

:

28

Hari, Tanggal

:

Jum'at, 17  Februari 2023

Tema

:

Diksi dan Seni Bahasa

Narasumber

:

Maesaroh, M.Pd.

Moderator

:

Widya Setianingsih, S.Ag


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 
Salam sejahtera buat kita semua.

Alhamdulillah hari ini masih diberikan kesehatan sehingga bisa mengikuti KBMN pertemuan ke-18 dan menulis resume, mudah-mudahan apa yang saya tulis hari ini dapat bermanfaat khususnya untuk saya pribadi dan para pembaca pada umumnya dan semoga kita selalu sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT. 

Pada hari ini Jum'at tanggal 17 Februari 2023 dilaksanakan Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) angkatan ke-28 dengan Narasumber yang luar biasa yaitu ibu Maesaroh, M.Pd dengan panggilan pena beliau ibu Maydearly, beliau adalah sang empunya judul puisi “Senja Mengukir Cinta”, beliau berasal dari Lebak Banten, beliau seorang bloger millenial, motivator, novelis, juga seorang guru muda yang multitalentalis. The Queen of Diction, Ratu Diksi, sebutan ini karena kepiawaian beliau merangkai kata-kata indah sarat makna. 
Penyampaian materi tentang “Diksi dan Seni Bahasa” kali ini dipandu oleh moderator cantik yang tak kalah piawainya dalam mengelola sebuah blog, yaitu ibu Widya Setiyaningsih, S.Ag. Paparan materi disampaikan berikut ini.

Diksi atau Pilihan Kata 

Pengerian Diksi atau Pilihan Kata

Diksi berasal dari bahasa Latin dictionem. Kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi diction yang berarti pilihan kata. Pilihan kata untuk menuliskan sesuatu secara ekspresif, sehingga tulisan tersebut memiliki ruh dan karakter kuat, mampu menggetarkan atau mempermainkan pembacanya.

Diksi adalah pilihan kata dalam tulisan yang biasa digunakan untuk menggambarkan suatu cerita atau memberi makna sesuai dengan keinginan penulis.

Diksi atau pilihan kata  yang digunakan dalam melakukan retorika tidak hanya memperhatikan ketepatan pemakaian kata, tetapi juga harus memperhatikan apakah kata yang dipakai dapat diterima atau tidak merusak suasana yang ada.

Mengapa Diksi begitu Penting?

Diksi begitu penting dalam kajian sebuah bahasa, karena banyak keindahan atas sebuah kata yang tak tereja oleh bibir. 
Diksi bak pijar bintang di angkasa yang menunjukan dirinya dengan kilauan, mempesona, dan tidak membosankan.

Sulitkah Berdiksi?
Berdiksi itu mudah, tulislah apa yang kita lihat, apa yang kita rasakan, dan apa yang kita dengarkan. Libatkan 5 macam panca indera kita.
1. Sense of Touch adalah menulis dengan melibatkan indera peraba. Indra peraba dapat digunakan untuk merinci dengan baik tekstur permukaan benda, atau apapun. Penggunaan indra peraba ini sangat cocok untuk menggambarkan detail suatu permukaan, gesekan, tentang apa yg kita rasakan pada kulit. Indra peraba sangat tepat diaplikasikan untuk menggambarkan sesuatu yang tidak terlihat, seperti angin  atau bisa diterapkan untuk sesuatu yang kita rasakan dengan menyentuhnya, atau tidak dengan menyentuhnya.
Contoh:
Pada pori-pori angin yang dingin, aku pernah mengeja rindu yang datang tanpa permisi

2. Sense of Smell adalah menulis dengan melibatkan indra penciuman hal ini akan membuat tulisan kita lebih beraroma. Tehnik ini akan lebih dahsyat jika dipadukan dengan indra penglihatan.
Contoh:
Di kepalaku wajahmu masih menjadi prasasti, dan aroma badanmu selalu ku gantungkan dilangit harapan.

3. Sense of Taste adalah menulis dengan melibatkan indra perasa. Merasakan setiap energi yang ada di sekitar kita. Penggunaan indra perasa sangat ampuh untuk menggambarkan rasa suatu makanan, atau sesuatu yg tercecap di lidah.
Contoh:
Ku kecup rasa pekat secangkir kopi di tangan kananku, sembari ku genggam Hp tangan  kiriku. Telah terkubur dengan bijaksana, dirimu beserta centang biru, diriku bersama centang satu.

4. Sense of Sight adalah menulis dengan melibatkan indra penglihatan memiliki prinsip “show, don’t tell". Selalu ingat, dalam menulis, cobalah menunjukkan kepada pembaca (dan tidak sekedar menceritakan semata). Buatlah pembaca seolah-olah bisa “melihat” apa yang tengah kita ceritakan. Buat mereka seolah bisa menonton dan membayangkannya.  Prinsip utama dan manjur dalam hal ini adalah DETAIL. Tulislah apa warnanya, bagaimana bentuknya, ukurannya, umurnya, kondisinya.
Contoh:
Derit daun pintu mencekik udara ditengah keheningan, membuatku tersadar jika kamu hanya sebagai lamunan.

5. Sense of hearing adalah menulis dengan melibatkan energi yang kita dengar. Begitu banyak suara di sekitar kita. Belajarlah untuk menangkapnya. Bagaimana? Dengarlah, lalu tuliskan. Mungkin, inilah sebab mengapa banyak penulis sukses yang kadang menanti hening untuk menulis. Bisa jadi mereka ingin menyimak suara-suara. Sebuah tulisan yang ditulis dengan indra pendengaran akan terasa lebih berbunyi, lebih bersuara. Selain itu, penulis juga bisa berkreasi dengan membuat hal-hal yang biasanya tak terdengar menjadi terdengar. 
Contoh:
Derum kejahatan yang mendekat terasa begitu kencang. Udara hening, tetapi terasa berat oleh jerit keputusasaan yang dikumandangkan bebatuan, sebuah keputusan yang menghakimiku untuk tak lagi merinduimu.
Ternyata menulis diksi itu mudah, setelah mencoba, kita akan yakin, setelah yakin pasti bisa.
Did you know a true writes is someone that never feeling down. Seberapa sulit hal yang kita hadapi she's never give up. Ia sama sekali tak putus asa, selalu berusaha mencoba dan terus mencoba. 
Seberapa sulit ia menata perasaan nya, she's always create a good idea ia selalu menumbuhkan ide-ide baru.

Aplikasi pilihan kata atau diksi 
Penerapan pilihan kata atau diksi hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Membedakan kata denotasi dan konotasi secara cermat 
2. Membedakan kata-kata yang bersinonim dengan cermat 
3. Membedakan kata-kata yang hampir sama dalam ejaannya
4. Mewaspadai penggunaan akhiran asing
5. Menggunakan kata depan harus secara idiomatis
6. Membedakan kata umum dan kata khusus
7. Mempergunakan indra yang menunjukkan persepsi secara khusus
8. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata populer

Seni Bahasa atau Style
Gaya bahasa bermakna cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis atau pemakai bahasa.

Seni bahasa atau style dalam retorika dibatasi pada cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian pemakai bahasa.

Unsur-Unsur Seni Bahasa
Seni bahasa yang baik harus mengandung tiga unsur, yaitu kejujuran, sopan-santun, dan menarik. 

Kejujuran, berarti mengikuti aturan-aturan, kaidah-kaidah yang baik dan benar dalam berbahasa. 

Sopan-santun, dalam berbahasa berarti memberi penghargaan atau menghormati orang yang diajak bicara/pembaca. 

Menarik, dapat dilihat dari komponen variasi, humor yang sehat, pengertian yang baik, tenaga hidup (vitalitas), dan penuh daya khayal.

Harapan mempelajari diksi dan seni bahasa adalah meningkatkan kualitas berbahasa baik lisan maupun tertulis agar menjadi lebih baik. Penulis/penutur harus mampu memilih kata-kata yang tepat maupun menggunakan seni bahasa yang tepat.
Demikianlah resume tentang "Diksi dan Seni Bahasa" yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga dapat memotivasi para calon penulis supaya dapat menulis dengan menggunakan diksi dan seni bahasa yang tepat dan kontekstual.

“Salam hormat, salam sehat, dan salam literasi”

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Referensi:
Materi KBMN Gelombang ke-28 pertemuan ke-18, narasumber ibu Maesaroh, M.Pd. Jumat, 17 Februari 2023 pukul 19.00 s/d 21.00 WIB.
Nurgiantoro, B. (2018). Stilistika. UGM PRESS.

Kamis, 16 Februari 2023

PERTEMUAN 16 MENULIS BUKU DIGITAL

 

Digitalisasi Buku Cerita

 

Judul

:

Digitalisasi Buku Cerita

Resum ke-

:

16

Gelombang

:

28

Hari, Tanggal

:

Senin, 13 Februari 2023

Tema

:

Menulis Buku Cerita Digital

Narasumber

:

Nur Dwi Yanti, S.Pd.

Moderator

:

Dail Ma’ruf, M.Pd.

Assalamu’alaikum wr.wb.

Alhamdulillaah… malam ini KBMN 28 sudah memasuki pertemuan yang ke-16. Acara dibuka oleh moderator bapak Dail Ma’ruf, M.Pd. dan narasumber yang luar biasa ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd, seorang guru dan ahli IT, beliau alumni KBMN gelombang 23.  Beragam prestasi sudah diraihnya terutama terkait profesinya sebagai guru, diantaranya: 
1. Juara 1 Karya Tulis Ilmiah Guru SD Tingkat Kota Tangerang Selatan Tahun 2016
2. Juara 1 Karya Tulis Ilmiah Guru SD Tingkat Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
3. Juara 2 Guru Berprestasi Tingkat Kota Tangerang Selatan 2019
Secara detail dapat dilihat pada link berikut ini.
https://sites.google.com/guru.sd.belajar.id/nurdwiyanti/profil/pengembangan-diri
Cinderamata
Pada pertemuan ini narasumber menyampaikan materi dengan tema “Menulis Buku Cerita Digital”. Perkembangan teknologi saat ini membuat semua serba digital, tak terkecuali buku juga sudah didigitalkan yang dapat diakses melalui handphone. Berikut hal-hal yang berkait dengan tema dengan judul “Digitalisasi Buku Cerita”

Apa itu Buku Digital?

Buku digital adalah salah satu jenis buku atau bacaan yang berbentuk softcopy atau elektronik yang bisa dibaca menggunakan perangkat digital, misalnya smartphone, komputer (PC), dan laptop. Meskipun berbentuk softcopy, ternyata tampilannya sama persis dengan buku fisik pada umumnya, yakni terdapat halaman sampul, kata pengantar, bagian bab-bab, nomor halaman, dan sebagainya.

Buku elektronik dapat membuat pembaca lebih nyaman membaca di depan perangkat elektronik. Sekaligus membantu berkegiatan membaca dan aktivitas lain yang berkaitan yang dapat dilakukan kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja.

Format elektronik pada buku digital pada dasarnya bervariasi, ada format HTML, PDF, TXT, XML, Mobi, dan lain sebagainya. Namun kebanyakan berformat PDF, kecuali ada penerbit yang memakai format lain agar tampilannya sama persis seperti ketika membuka buku konvensional. Yakni dibaca dari lembar depan ke lembar di belakangnya, tidak dari atas ke bawah seperti PDF.

Fungsi dan Manfaat Buku Digital

Buku elektronik atau ebook tentu mempunyai sejumlah fungsi dan juga manfaat yang disukai dan dibutuhkan. Berikut ini fungsi dan manfaat buku dalam format digital.
1. Media Informasi
Fungsi dan manfaat yang pertama buku digital adalah sebagai media informasi, hal ini sama dengan fungsi dan manfaat buku konvensional yang dicetak. bahkan buku elektronik lebih efektif sebagai media informasi karena buku elektronik lebih mudah untuk dibuat dan kemudian dibagikan tanpa biaya oleh pembuatnya sebab bisa dikirimkan melalui e-mail, website, blog seorang penulis, aplikasi pesan instan, fitur pesan di media sosial, dan lain sebagainya tanpa jasa ekspedisi.

Isi informasi dalam buku digital juga lebih efektif untuk dipahami, mengapa? Sebab desain buku bisa dibuat lebih unik, menarik, dan atraktif. Pembaca pun dapat lebih mudah memahami isi buku melalui tampilan yang dibuat menarik dan detail, karena ada penambahan alat bantu untuk menjelaskan informasinya, seperti gambar maupun video atau bentuk lainnya.

2. Media Pembelajaran
Fungsi buku digital yang kedua sama dengan buku konvensional adalah sebagai media pembelajaran. Buku elektronik dapat digunakan untuk media belajar dan mengajar baik di sekolah maupun perguruan tinggi, karena buku bisa menjadi referensi yang valid. Meskipun mempunyai fungsi ini sama dengan buku konvensional, tetapi buku elektronik bisa menjadi media pembelajaran yang lebih efisien karena materi di dalam buku elektronik dibuat lebih mudah dipahami, sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan lebih baik.

3. Media Mengungkapkan Ide Baru
Kegiatan menulis adalah kegiatan mengungkapkan ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan. Setiap penulis tentu merasa bersyukur dengan adanya buku digital karena bisa menjadi media mengungkapkan ide baru yang cukup menguntungkan.

Seorang penulis bisa mengungkapkan idenya dan mempublikasikannya dengan lebih mudah dan murah. Sebab tidak perlu lagi keluar biaya cetak, dan biaya penerbitan atau marketingnya juga lebih ringan. Hal ini menjadikan buku elektronik sebagai media untuk mengungkapkan ide baru yang lebih bersahabat. Selain itu, penulis juga sangat dimungkinkan mempublikasikan tulisannya secara mandiri. Jasa penerbit hanya dipakai untuk mengurus ISBN saja, selanjutnya bisa dijual atau dipasarkan sendiri. Baik di akun media sosial pribadi maupun dijual di blog pribadi dan untuk kalangan sendiri.

Buku digital juga berfungsi sebagai media bisnis, banyak perusahaan menggunakan buku ini untuk melakukan branding maupun mempromosikan produk dan jasa. Buku digital mudah untuk dibuat dan desainnya bisa dibuat secara menarik dan disesuaikan dengan konsep perusahaan. Buku elektronik dapat berisi profil perusahaan, jenis produk yang disediakan, syarat dan ketentuan pembelian, garansi, dan sebagainya secara detail. Kemudian dipajang di website perusahaan dan diberikan secara gratis kepada para pengunjung. Bisa juga diberikan hanya kepada pelanggan yang sudah melakukan pembelian. Sehingga perusahaan bisa memberi edukasi mengenai produk baik manfaat dan penggunaan sebagai nilai tambah.

Kelebihan Buku Digital

Buku digital mempunyai kelebihan yang ditawarkan, dibandingkan dengan buku konvensional, berikut ini kelebihan-kelebihan buku digital.
1. Praktis
Kelebihan pertama buku elektronik adalah praktis, karena tanpa fisik sehingga cukup disimpan di smartphone, flashdisk, atau laptop. Ketika diperlukan maka tinggal membukanya, tidak lagi tas terasa berat berisi buku-buku tebal.
2. Hemat Ruang
Mengingat buku elektronik berbentuk softcopy dan tidak dicetak di kertas, maka hemat ruang, sebab tidak perlu lagi menyediakan ruang untuk menyimpan koleksi buku. Hanya saja, jika memang hobi membaca dan koleksi buku digital, otomatis perlu menambah kapasitas penyimpanan perangkat yang digunakan untuk menyimpan dan membacanya.
3. Mudah Diakses
Buku elektronik mudah diakses, bisa dibaca atau dibuka di berbagai jenis perangkat (smartphone, PC, atau laptop) yang tersedia aplikasi untuk membuka format buku elektronik tersebut. Misalnya saat membaca buku dengan format PDF, maka pastikan di smartphone sudah ada aplikasi pembaca PDF (PDF reader). Menariknya lagi, buku elektronik juga mudah didapatkan dan dimiliki, karena bisa didapatkan di website, marketplace, media sosial, dan sebagainya.
4. Ekonomis
Pada dasarnya buku elektronik yang sering ditemukan di internet ada dua versi, yakni versi gratis dan berbayar. Ada banyak buku elektronik gratis yang bisa didapatkan di berbagai media, begitu juga dengan buku elektronik berbayar. Informasi di buku elektronik berbayar biasanya lebih detail dan memuat materi yang dikemukakan oleh ahlinya. Membeli buku elektronik harganya cenderung lebih murah dibanding buku konvensional. Sehingga tetap hemat namun dijamin bermartabat, karena tidak membaca buku bajakan atau ilegal.
5. Ramah Lingkungan
Buku digital dijamin lebih ramah lingkungan karena tidak dicetak di media kertas.
6. Kustomisasi
Kustomisasi pada buku elektronik dapat meningkatkan kenyamanan dan pengalaman membaca buku. Misalnya tampilan buku tersebut bisa diperbesar sehingga bisa lebih jelas saat dibaca. Kemudian bisa ditampilkan secara vertikal maupun horizontal sesuai kebutuhan pembacanya.

Kekurangan Buku Digital

Buku digital diketahui juga memiliki sejumlah kekurangan. Diantaranya berikut ini.
1. Membutuhkan Perangkat
Kelemahan atau kekurangan pertama dari buku elektronik adalah membutuhkan perangkat, karena hanya bisa dibuka di perangkat khusus. Sehingga tidak bisa diakses oleh mereka yang tidak memiliki perangkat.
2. Berdampak pada Kesehatan Mata
Kebutuhan mengakses di perangkat elektronik berdampak pada kesehatan mata, menatap layar smartphone dan komputer terlalu lama bisa membuat mata kering dan cepat Lelah, belum lagi dampak dari radiasinya, sehingga perlu menggunakan pelindung seperti kacamata anti radiasi.
3. Membutuhkan Listrik
Efek penggunaan perangkat elektronik, maka untuk membuka buku elektronik membutuhkan tenaga listrik dan juga kuota data internet. Sehingga kontribusi tagihan listrik meningkat. Selain itu, saat listrik padam dan perangkat mati maka buku digital tidak dapat diakses.
4. Rawan Pembajakan
Penerbitan buku dalam format digital memiliki risiko tinggi mengalami pembajakan. Sebab ketika satu orang pembeli mendapatkan buku secara utuh, maka ada kemungkinan pembeli ini menjualnya kembali ke orang lain dan tentunya dengan harga lebih murah.

Aplikasi dan Buku Digital berbasis Web.

Aplikasi Performatan Buku Digital

1.Sigil merupakan sebuah software editor untuk EPUB (Electronic publication) yang bersifat open source. https://sigil-ebook.com/
2.Scribus, Aplikasi ini juga sudah banyak digunakan di berbagai OS Komputer.
https://www.scribus.net/downloads/
3. Aplikasi pengolah kata yaitu Libre Office atau MS Office;
4. Aplikasi pengolah gambar yaitu IbisPaint atau Adobe Photoshop;
5. Aplikasi audio editor yaitu Audacity/format factory;
6. Aplikasi video editor yaitu Avidemux/format factory;

Cara Menulis Buku Digital

Berikut langkah-langkah menulis buku digital.
1. Langkah Persiapan, yaitu:
a. Membaca banyak tulisan, artikel, atau buku. 
Pembaca yang baik adalah penulis yang baik. Membaca mempunyai manfaat: mengetahui informasi terbaru, mendapatkan ide, dan memperkaya wawasan.
b. Memahami Rumus 5W + 1 H sebagai dasar mengembangkan tulisan. 
Memahami dan menggunakan rumus 5W + 1 H (What, Why, When, Who, Where, dan How), penulis dapat membuat tulisan yang terstruktur dan mudah dipahami oleh pembaca.
2. Mencari Topik
Topik yang dipilih upayakan yang “happening” atau “update”. Banyak metode yang dapat digunakan untuk memilih topik, diantaranya: membaca berita aktual dari portal berita online/offline, “membaca” situasi faktual yang terjadi di sekitarnya, ngobrol dengan teman, konsultasi dengan penerbit, dan bisa juga dengan menggunakan bantuan “google trend”.
3. Kebiasaan Mencatat
Setelah mendapatkan topik, Langkah berikutnya adalah mulai menulis.
4. Menulis Buku
Naskah yang perlu disiapkan sebelum diterbitkan dalam bentuk buku adalah berikut ini.
a) Halaman judul, Penulis tidak perlu membuat layout judul sendiri, hanya menulis judul bukunya saja.
b) Kata Pengantar, bisa dibuat oleh orang lain, bisa dibuat oleh si penulis sendiri.
c) Daftar Isi, penulisan daftar isi dapat dibuat secara otomatis agar lebih rapi dan konsisten.
d) Materi Lengkap (ditambah folder gambar, bila ada), fungsi gambar dalam sebuah tulisan adalah sebagai unsur pelengkap tulisan.
e) Tentang Penulis, bagian buku yang menerangkan riwayat penulis.
f) Daftar Pustaka, Daftar Pustaka diperlukan untuk buku non fiksi sama halnya dengan jurnal dan karya ilmiah lainnya.

Demikianlah resume tentang "Menulis Buku Cerita Digital" yang dapat saya tulis pada kesempatan kali ini. Semoga dapat memotivasi para calon penulis supaya tidak takut dalam menulis buku cerita digital.

Salam hormat, salam sehat, dan salam literasi

Referensi:
Materi KBMN Gelombang ke-28 pertemuan ke-16, dari narasumber ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd. dilaksanakan pada Senin, 13 Februari 2023 pukul 19.00 s/d 21.00 WIB.

Wassalamu'alaikum wr.wb.

PERTEMUAN 17 MENULIS PUISI

 

TIPS HANDAL MENULIS PUISI

 

Judul

:

TIPS HANDAL MENULIS PUISI

Resum ke-

:

17

Gelombang

:

28

Hari, Tanggal

:

Rabu, 15 Februari 2023

Tema

:

Menulis Puisi

Narasumber

:

Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd.

Moderator

:

Sin Chung Wei, SP.

Resume pertemuan ke-17 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) angkatan ke-28, Rabu, 15 Februari 2023.
Pertemuan malam ini membahas tentang “Menulis Puisi” yang dimoderatori bapak Sin Chung Wei, SP. dan bersama narasumber hebat ibu Dr.Hj. E. Hasanah, M.Pd. Beliau adalah penulis dan pakar dalam menulis puisi, selain itu beliau juga menjadi seorang pengawas berprestasi di tingkat nasional. Hasil karya beliau 2 buku solo dan 78 buku antologi, secara detail dapat dilihat pada link berikut ini.
https://hasanahhalima.blogspot.com/2023/02/profil-e-hasanah.html
Ibu Hasanah mengawali materi dengan menjelaskan apa yang dimaksud dengan puisi.
Apa itu puisi?
Sesuai KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), puisi adalah: 
1. Ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait;
2. Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus;
3. Sajak.
 
Pengertian puisi menurut HB Jassin adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan perasaan dan memiliki gagasan atau pikiran serta tanggapan terhadap suatu hal atau kejadian tertentu.
Struktur Puisi
Karya sastra puisi itu terikat oleh rima, irama, matra, larik, dan bait.
  • Rima, adalah bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata untuk memperindah puisi dan menggambarkan perasaan penulisnya.
  • Irama, adalah pengulangan bunyi yang biasanya tersusun rapi dalam sebuah puisi.
  • Matra, adalah ukuran banyaknya tekanan irama.
  • Larik, adalah baris dalam puisi, bisa satu kata, bisa frase, bisa pula sebuah kalimat.
  • Bait, adalah bagian dari teks berirama yang terdiri dari beberapa baris yang tersusun harmonis, menyerupai pengertian paragraf dalam sastra atau tulisan bebas. Pengertian lain, bait ialah satu kesatuan dalam puisi yang terdiri atas beberapa baris atau larik.
Jenis-Jenis Puisi
Jenis-Jenis Puisi Baru
Ciri-Ciri Puisi Baru
Jenis-Jenis Puisi Lama
Jenis-jenis puisi lama, diantaranya: mantra, pantun, seloka, talibun.
Ciri-Ciri Puisi Lama 
Bagaimanakah Menulis Puisi?
Saat menulis puisi, penulis harus melibatkan perasaan dan imajinasi. Sebab, puisi yang indah adalah puisi yang paling imajinatif yang sesuai dengan perasaan yang dimilikinya. Namun, yang sulit adalah bagaimana cara mengungkapkan perasaan ke dalam kata-kata tersebut. Oleh sebab itu membutuhkan langkah-langkah membuat puisi yang baik dan memiliki hasil sesuai keinginan. Berikut langkah-langkah menulis puisi yang baik.
Langkah-Langkah Menulis Puisi
1. Tentukan tema dan judul puisi
Sebelum memulai menulis puisi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema. menentukan tema sesuai dengan puisi yang ingin dibuat. Misalnya, tentang bencana alam, romantisme, religius, kemanusiaan, cinta tanah air, dan lain-lain.
Judul puisi harus menyatakan keseluruhan isi puisi yang dibuat. Pastikan judul terdiri dari beberapa kata yang jelas dan padat. Dengan begitu, seseorang yang melihat judul puisi milik Anda akan langsung tertarik untuk membaca puisi tersebut.
2. Rangkai puisi dengan diksi dan rima yang tepat
Langkah bagaimana cara menulis puisi kedua adalah mulai merangkai kalimat dengan pilihan kata yang indah. Catat beberapa diksi yang akan digunakan, lalu mulailah untuk merangkai kata di dalam puisi. Selain itu, penulis harus menentukan rima yang tepat, sebab ini merupakan ciri khas yang dimiliki oleh puisi. Rima memiliki arti suatu pengulangan bunyi dalam suku kata yang terdapat dalam puisi.
Beberapa jenis rima yang sering digunakan saat menulis puisi, yaitu:
  • Rima sempurna, yaitu rima yang memiliki akhiran suku kata sama, seperti ma-lang, ma-ti, pa-lang, ha-ti, dan lainnya.
  • Rima tak sempurna, yaitu rima yang memiliki akhiran suku kata sama, namun terdapat di beberapa bagian saja. Misalnya, pulang dan tukang berakhiran sama.
  • Rima berpeluk, yaitu pengulangan kata baris pertama berima sama dengan baris keempat, sedangkan baris kedua berima sama dengan baris ketiga. Rumusnya adalah a-b-b-a.
  • Rima bersilang, yaitu rima yang berakhiran kata selang seling, yaitu a-b-a-b.
  • Rima rangkai, yaitu rima yang terdapat pada kata-kata berakhiran sama secara beruntun. Misalnya, a-a-a-a-b-b-b-b.
  • Rima kembar, yaitu pengulangan kata sama setiap dua kalimat sekali, seperti a-a-b-b-c-c-d-d, dan seterusnya.
  • Rima patah, yaitu suatu rima yang tidak beraturan, sehingga rima ini seringkali disebut sebagai bentuk rima bebas.
3. Memakai majas sesuai tema puisi yang dibuat
Jika sudah menemukan diksi dan rima yang tepat, maka saatnya memasukkan unsur majas dalam puisi tersebut. Penasaran terkait majas, berikut ini jenis-jenis majas.
Jenis-jenis majas yang sering digunakan dalam sebuah puisi, diantaranya:
  • Majas personifikasi, yaitu suatu majas yang membandingkan antara benda mati dengan manusia. Misalnya, Angin seakan membisikkan suatu ingatan padaku.
  • Majas metafora, yaitu majas yang membandingkan dua objek berbeda, tetapi masih memiliki makna sama. Misalnya, raja siang hadir untuk membawa kehangatan.
  • Majas Asosiasi. yaitu majas yang membandingkan dua objek berbeda dengan makna berbeda pula. Misalnya, Kamu terlihat seperti tupai yang menggulung buah kelapa.
  • Majas Hiperbola, yaitu suatu majas yang dilakukan untuk mengungkapkan sesuatu secara berlebihan. Misalnya, wajahnya bak bidadari yang ada di surga.
  • Majas sarkasme, yaitu majas yang ditulis dengan ungkapan kasar secara langsung. Misalnya, Suaranya jelek membuat gendang telingaku sakit.
4. Tentukan bait yang akan digunakan
Dengan memperhatikan bait, karya puisi akan lebih menarik dan terlihat indah. Rangkaian diksi serta majas yang disusun akan memberikan nafas terhadap puisi tersebut. Sehingga, setiap kali ada orang yang membacanya, maka mereka akan merasakan emosi atau perasaan yang disampaikan oleh penyairnya.
5. Gunakan imajinasi untuk mengembangkan puisi
Imajinasi dalam menulis puisi sangat diperlukan agar puisi semakin berkembang dan menarik untuk dibaca.
Cobalah menulis puisi dengan gambaran imajinasi yang luas. Setiap kata demi kata yang Anda buat, harus menggambarkan apa yang akan disampaikan kepada para pembaca.

Demikianlah resume tentang "Menulis Puisi" yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga dapat memotivasi para calon penulis puisi supaya dapat menulis puisi dengan baik.

“Salam hormat, salam sehat, dan salam literasi”

Referensi:
Materi KBMN Gelombang ke-28 pertemuan ke-17, dari narasumber ibu Dr. Hj. E. Hasanah, M.Pd. dilaksanakan pada Rabu, 15 Februari 2023 pukul 19.00 s/d 21.00 WIB.

Program Tahfidz Madani

[9/4, 13.37] Santi Tahfidz Madani: 🎙 *Jadwal Setoran via Voice Note (rekaman suara)* 1️⃣ *Sesi Pagi* _Dinihari - 14:59 WIB_ - (Senin-Selasa...