RESUME KE 2 KMBN (Kelas Menulis Belajar Nusantara)
Tanggal : Rabu, 11 Januari 2023
Penulis : Wiwik Setiandani, SE, M. Pd
“Menulislah sesuai dengan passionmu.”
Narasumber :Ibu Kanjeng Sri Sugiastuti, M. Pd
Moderator : Widya Setyaningsih, S. Ag
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh
Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd yang lebih dikenal dengan bunda kanjeng merupakan pegiat literasi yang luar biasa. Meskipun usia beliau sudah lewat dari 60 tahun, namun semangat beliau dalam menulis sangat memotivasi dan menggerakkan semua orang baik yang muda ataupun yang tua untuk giat dalam menulis. Beliau dikenal juga sebagai ratu antologi karena sudah membersamai, memotivasi dan menginspirasi ribuan guru dalam menulis antologi. Puisi-puisi yang beliau tulis juga sangat renyah dan menyentuh kalbu. Beliau menyatakan bahwa untuk meraih sukses seseorang harus mau berproses dan mau keluar dari zona nyaman, mengikuti aturan main dan berani mengambil tantangan begitu juga halnya dengan menulis. Kita harus menjadikan menulis sebagai passion. Menurut Bu Kanjeng, passion itu berbeda dengan hobi, jika menulis itu dijadikan hobi, maka kita masih bisa menahan untuk tidak menulis ketika kondisi tidak memungkinkan, sedangkan jika menulis itu dijadikan passion, maka kita tidak bisa menahan untuk tidak menulis, karena jika belum menulis maka perasaan kita belum plong dan menuntut untuk segera ditunaikan.
Passion adalah melakukan sesuatu hal dengan rasa cinta dan melakukan sesuatu dengan rasa senang. Passion atau renjana merupakan kecendrungan yang kuat terhadap semua aktivitas yang digemari oleh seseorang. Passion dalam menulis juga merupakan gairah yang dimiliki seseorang untuk selalu menulis sehingga tidak pernah padam. Jika seseorang sudah mempunyai passion dalam menulis maka dia akan selalu ingin menulis dan menjadikan hal itu sebagai suatu kebutuhan bukan sesuatu beban, dan jika belum menulis maka merasa seperti ada sesuatu yang kurang. Tantangan bagi kita semua, mampukah kita menjadikan menulis itu suatu kebutuhan atau food suplemen yang akan membawa kita menjadi orang yang mulia?
Mengapa kita menulis? Kita menulis agar bisa mengedukasi pembaca untuk berliterasi, agar bisa traveling, healing, mendapat uang dari gopay, bisa ketemu Menteri, Presiden dan juga bisa keliling Indonesia. Dengan menulis kita juga bisa meringankan beban hidup, kita bisa konsultasi dengan Allah lewat tulisan, setelah itu dibaca, kemudian tulisan itu mau dimusnahkan atau diabadikan tidak menjadi masalah, yang penting hati sudah menjadi tenang dan lapang. Adapun hubungan healing dengan menulis menurut Bu Kanjeng adalah bagaimana agar tulisan memiliki takdir yang baik dan bisa sebagai pemberat amal di dunia.
Beberapa tips menulis dari Bu Kanjeng:
- Menulis memerlukan kecerdasan dalam menulis dan juga harus dimulai dengan niat yang baik, apakah mau menjadikannya sebagai goresan curahan hati, mengumbar aib, atau show off atau mau menyampaikan hal yang mulia. Kita harus membuang niat yang kurang atau tidak baik agar bisa mengedukasi.
- Agar bisa ajek dan istikamah dalam menulis maka kita bisa melakukan googling atau membaca buku referensi dan motivasi yang disukai atau juga menjadi pendengar yang baik, jangan keluar dari grup komunitas menulis, menulis dari hal-hal yang kecil dan harus mempunyai target.
- Sebagai penulis pemula, kita bisa mulai menulis dari yang ringan seperti pantun atau puisi. Hal ini juga berlaku untuk murid kita jika ingin mengajaknya menulis.
- Jika kita ingin mengajak orang lain menulis, maka kita bisa mengadakan lomba menulis ataupun membuat buku antologi.
- Setiap buku sudah ada takdirnya, sehingga dalam memasarkan buku yang kita tulis kita tidak perlu khawatir tidak laku karena kita punya komunitas menulis, apabila kita rajin membeli atau membaca buku dan bisa membuat judul yang menarik maka pembaca akan tertarik.
- Hal yang penting dalam menulis adalah setelah ditulis, disunting baru dipublikasikan.
- Untuk membuat buku maka kita harus membuat kerangka/outline terlebih dahulu agar bisa konsentrasi dan menuangkan ide dengan baik. Pada buku fiksi kita bisa mulai dari monolog sampai epilog, kemudian juga jelas rincian tokohnya siapa saja.
Demikian resume kedua saya buat. Kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar