Berawal dari Chat Menjadi Buku
Pertemuan Ke - 6
Resume : 6
Gelombang : 28
Tanggal : 20 Januari 2023
Tema : Menulis Buku Mayor Dalam Dua Minggu
Narasumber : Prof. Richardus Eko Indrajit
Moderator : Aam Nurhasanah, S. Pd
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Salam sehat dan bahagia untuk semua sahabat Pejaya ( Pembelajar Sepanjang Hayat).
Pengantar
Pada malam ini kami peserta Pelatihan KBMN PGRI Angkatan 28 belajar lagi, ini adalah pertemuan yang ke - 6 atau minggu kedua pelaksanaan pelatihan yang dilaksanakan selama kurang lebih 2,5 bulan ke depan. Ada yang menarik pertemuan kali ini yang bertugas menjadi moderator adalah Ibu Aam Nurhasanah, S. Pd yang menjadi narasumber pada pertemuan ke – 3 minggu lalu dan ternyata narasumber kita kali ini yang berperan sangat besar dalam penerbitan buku – buku karya Ibu Aam. Penasaran dengan narasumber kita kali ini ..... Yuk simak ulasan tentang narasumber kita.
Narasumber kita kali ini adalah Prof. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A. (lahir 24 Januari 1969) atau Eko Indrajit adalah seorang tokoh pendidikan dan pakar teknologi informatika asal Indonesia yang kini menjabat Rektor Universitas Pradita. Beliau adalah seorang penulis besar yang bisa mengantarkan mimpi kita menuju penerbit mayor ucap Bu Aam.
Richardus Eko IndrajitBeliau mendapatkan penghargaan diantaranya :
- Prestasi Kepemimpinan Bidang Keamanan Informasi Asia-Pasifik (ISLA) ISC2 ( https://www.antaranews.com/berita/266283/isc2-mengumumkan-penerima-penghargaan-untuk-program-prestasi-kepemimpinan-bidang-keamanan-informasi-asia-pasifik-isla )
- Lifetime Achievement Award Dirjen Kominfo ( https://kominfo.go.id/index.php/content/detail/6387/Ketahanan-Infrastruktur-Cyber-Security-Nasional/0/berita_satker )
- Cendekia Cipta Pradana dari Pengurus Besar PGRI
Untuk publikasi Buku jangan ditanya lagi, beliau sudah menulis kurang lebih 121 buku mayor dari selesai kuliah. Saya bertanya – tanya buku mayor itu apaan ya, maklum baru mulai belajar menulis, Prof menjelaskan bahwa buku mayor adalah karya tulis yang diterbitkan oleh penerbit nasional. Buku Mayor pertama yang Prof. Ekoji publish adalah di tahun 2000, yaitu dua tahun setelah krisis dan reformasi. Sepuluh buku pertama Prof Ekoji isinya adalah bunga rampai. Setiap buku terdiri dari 50 artikel. Setiap artikel berisi ringkasan satu topik yang sedang menjadi trend pada saat itu. Kalau artikel, Beliau sudah menulis kurang lebih 623 artikel, dalam bahasa Indonesia maupun Inggris, luar biasa ya narasumber kita kali ini ( untuk lebih jelasnya kunjungi https://id.m.wikipedia.org/wiki/Richardus_Eko_Indrajit )
Kali ini beliiau ingin sharing pengalaman menjadi penulis dari buku mayor, yaitu karya tulis yang diterbitkan oleh penerbit nasional. Prof Ekoji menjelaskan alasan senang menulis adalah karena ingin membagi ide, pemikiran, gagasan, dan cerita kepada orang lain. Beliau merasa bahwa semakin banyak membaca buku dan menonton televisi (dulu belum ada internet), semakin tinggi keinginan Prof Ekoji untuk menulis. Beliau senang menulis semenjak Sekolah Dasar, namun tulisan pertamanya baru diterbitkan majalah ketika duduk di bangku SMP.
Hal lain yang membuat beliau termotivasi menulis lebih besar adalah karena banyaknya SMS (dulu belum ada WA) yang masuk ke nomor hp Prof. Yang mengirim ucapan terima kasih atas buku yang saya buat. Tentu saja hal tersebut membesarkan hati beliau dan merasa hidup berguna untuk orang lain dan pengalaman tersebut dibagikan dan mengingatkan betapa pentingnya menulis nomor handphone di setiap buku yang Beliau tulis.
Kilas balik Prof. Eko Indrajit bercerita bagaimana awal bergabung dengan KBMN PGRI ini, Ketika tanggal 16 Maret 2020 semua guru dan siswa harus belajar dari rumah, Beliau memutuskan untuk menjadi youtuber, Setiap hari membuat satu youtube, yang isinya hal-hal berkaitan dengan PJJ (karena sedang menjadi pembicaraan nasional), beliau membuat youtube dengan judul aneh-aneh, seperti gamification, flipped classroom, collaborative learning, metaverse, IOT, big data, dan lain sebagainya. Nah ketika Om Jay mengajak Beliau untuk mengajarkan guru-guru menulis, Beliau tergerak untuk bereksperimen. Kemudian setipa guru diminta untuk menuliskan apapun yang saya omongkan di youtube tersebut. Setelah itu memberikan tambahan referensi untuk memperkaya konten. Alhasil, dari 30 guru yang berniat bergabung, 19 buku diterbitkan. Dan dari 19 buku tersebut, satu buku terpilih jadi Buku Terbaik Nasional versi Perpusnas untuk kategori PJJ. Hingga saat ini kalau tak salah sudah lebih dari 60 buku guru-guru hebat yang berhasil diterbitkan oleh Penerbit ANDI ungkap Beliau.
Selanjutnya Bapak Prof. Eko memberikan beberapa tips kepada semua peserta Pelatihan KBMN ini diantaranya :
- Jika ingin menulis buku yang diterbitkaan mayor, maka harus mengikuti kebutuhan pasar bukan bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk orang lain. Dan Beliau memberikan contoh Judul seperti : Classroom Design and Management, Community Based Learning, Computer-Based Assessment, Competency-Based Learning, Computer-Adaptive Assessment, The 21st Century Learning Skills, Itu adalah judul-judul yang banyak dibutuhkan sekolah-sekolah zaman sekarang.
- Tak perlu berfikir panjang-panjang untuk menulis, mulailah dari satu hal yang sederhana. Jangan menuliskan sesuatu yang kita tidak mengerti dan tidak ada sumber referensinya.
- Ajaklah rekan-rekan guru untuk berjalan bersama, bukan sekedar berdiskusi. Kebanyakan orang senangnya berdiskusi dan takut eksekusi. Kalau Prof Ekoji terbalik, langsung eksekusi di bawah bimbingan beliau, baru kita berdiskusi nanti kalau ada hambatan.
- Carilah judul yang anti mainstream, kalau yang biasa-biasa saja, biasanya penerbit mayor tidak tertarik menerbitkannya.Beliau membagikan video youtube cara mencari judul dan tema yang menarik bagi penerbit mayor https://www.youtube.com/watch?v=17v72RUhZIY
- Tidak ada aturan mengenai berapa buku referensi yang kita gunakan, Referensi adalah bentuk penghormatan kita terhadap karya orang lain yang butir-butir kontennya kita pakai dalam buku kita. Semakin banyak kita pakai pemikiran orang lain, semakin banyak referensi yang kita pergunakan.
- Tulislah isi atau konten menarik yang disampaikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, agar tulisan kita berkualitas dan dipercaya penerbit mayor.
- Perbanyaklah teori, konsep, dan pengalaman dari penulis lain, sehingga tidak terbebani dengan teori-teori baru, artinya sering - sering mampir ke Blog orang ya.
- Belajarlah ketika berkarya, bukan belajar dulu baru berkarya.
- Tulislah karya yang sangat menarik, karena akan banyak yang tertarik, penerbit akan rebutan menerbitkannya.
- Bertanyalah terlebih dahulu. Salah satu cara mencari ide tulisan adalah dengan menanyakan orang-orang di sekitar kita, misalnya dengan pertanayaan: “kalau saya buat buku seperti ini, kira-kira kamu mau membelinya ndak ya?”. Dari situ kita akan tahu apakah orang tertarik dengan karya anda atau tidak
- “Practice makes perfect“. Latihan adalah kuncinya.
Nah itulah resume yang saya tuliskan untuk pertemuan ke – 6 ini, semoga berawal dari Belajar menulis melalui Chat WAG akan terbitlah buku hasil tulisan saya, Amin Ya Rabbal Alamin....
“ Man Jadda Wajada _ Barang Siapa Yang Bersungguh-sungguh Pasti Berhasil “
Semoga bermanfaat ya untuk semua sahabat “ Pejaya”.